Rabu, 05 Agustus 2009

Ribuan Siswa Gagal di UN 2009, Mutu Pendidikan Aceh Belum Bagus

Sebanyak 4.917 siswa SMA sederajat di Aceh tidak lulus Ujian Nasional (UN) 2009. Meski berjumlah ribuan, persentase ketidaklulusan siswa tahun ini menurun 17 persen, yakni 13 persen dari 30 persen pada tahun lalu. Bila dilihat jumlah anggaran, sudah bisakah mutu pendidikan Aceh dikatakan baik?

Menurut Pakar Pendidikan Aceh Prof Farid Wajdi, mutu pendidikan di Aceh belum bisa dianggap baik. Dengan banyaknya pengelolaan anggaran di bidang pendidikan Aceh saat ini, jumlah siswa yang tak lulus tahun ini masih terlalu besar dan belum sesuai harapan masyarakat.



“Penilaian ini yang perlu diluruskan, karena bagusnya mutu pendidikan bukan dilihat hanya dari peningkatan kelulusan siswa,” kata Rektor IAIN Ar-Raniry terpilih itu.

Ada beberapa segi yang perlu dilihat dalam mengukur mutu pendidikan di Aceh, di antaranya jumlah nilai dicapai, kualitas yang dihasilkan, dan persentase kelulusan.

Jika jumlah kelulusan mengalami peningkatan, tetapi nilai masih rata-rata dan kualitas siswa yang dihasilkan tidak mampu bersaing, maka masih bisa diartikan mutu pendidikan masih mundur.

“Jumlah 4.917 siswa yang tidak lulus ini, tetaplah siswa Aceh yang tidak bisa dikesampingkan dan perlu pendidikan lanjutan. Jadi mutu Pendidikan Aceh belum bisa dianggap sudah baik,” ucapnya.

Kata dia lagi, dengan besarnya anggaran pendidikan saat ini mencapai Rp1,8 triliun, prestasi kelulusan hingga 87 persen merupakan hal biasa. Penilaian adanya peningkatan kelulusan bisa terjadi, apalagi hasil tahun ini dibandingkan dengan 2008 yang mengalami kemerosotan total karena Aceh berada di nomor urut belakang pada saat itu.

“Sedangkan berapa nilai rata-rata siswa se-Aceh belum kita ketahui hingga kini. Ini juga harus diukur jika mau melihat adanya peningkatan mutu pendidikan atau tidak. Kita semua berharap mutu pendidikan Aceh jauh lebih baik lagi ke depan,” harap Farid.

Farid mencontohkan masalah rekruitmen di IAIN Ar-Raniry. Pengurus kampus di sana punya penilaian sendiri dan tidak berpaku pada lulus tidaknya siswa di UN 2009. Penilaian ini dinilai memungkinkan siswa yang tidak lulus UN sekalipun untuk bersaing sehingga dinilai lebih fair.

“Contohnya di Tarbiyah Bahasa Inggris. Setiap tahunnya ada seribuan yang daftar, tetapi yang kita butuhkan cuma puluhan sehingga yang lainnya harus digugurkan. Ini sama dengan UN, jika cuma tingkat lulusnya saja yang banyak, belum bisa dikatakan bagus,” jelasnya lag

Comments :

0 komentar to “Ribuan Siswa Gagal di UN 2009, Mutu Pendidikan Aceh Belum Bagus”


Posting Komentar