Selasa, 01 September 2009

Meraih Toga di Glee Gapui

Universitas Jabal Ghafur (Unigha) yang terletak pas di atas bukit Glee Gapui Kecamatan Lala Pidie sudah lama berkecimpung dalam dunia pendidikan. Kampus ini dirintis oleh Nurdin Abdurrahman (alm) mantan bupati Pidie.

Sebagai salah satunya universitas yang dibangun pada tahun 1980-an, menyimpan harapan yang belum parnah terwujud bagi masyarakat sampai sekarang yaitu bisa menjadi panutan bagi universitas lain yang ada di Aceh, Catatan The Globe Journal, Universitas ini berdiri berkat kerjasama masyarakat Pidie dengan pemerintahan Nurdin yang bahu membahu membangun semua fasilias diatas bukit tersebut.

Jabal Ghafur berasal dari bahasa Arab yang artinya "jalan di atas bukit" persis sangat identik dengan lokasi yang didirikan sebagai pusat pelaksanaan pengajaran, lokasi yang sangat nyaman yang jauh dari keramain membuat kampus ini semakin betah bagi para pengunjung yang sempat melewewati perbukitan tersebut, meski kemewahan gedung yang dulu berdiri tegak yang kini telah rapuh di luluh konflik, ternyata masih menyimpan keindahan.

Beberapa waktu lalu, diadakan pertemuan anatara ketua yayasan dengan mahasiswa di Gedung Lee Guna Glee Gapu membahas permasalahan yang selama ini sering terganjal mengenai keberadaan Unigha.

Mengenai lokasi belajar di roko-ruko sampai sekarang, Dina pengurus Yayasan berjanji dalam waktu dekat akan merenovasi dan jika perlu membangun fasilitas baru di lokasi tanah seluas lebih kurang 50 Ha tersebut.

Masyarakat di sana juga sangat berharap agar secepatnya dilakukan pembangunan sehingga pilar Unigha yang hilang ditelan konflik dapat berwarna kembali,"Kami sangat bangga bila kampus ini ditata kembali seperti dulu yang memiliki infrasruktur yang lengkap dan dapat dinegerikan secepatnya, karena kita juga memiliki semuanya, saya rasa kampus kita pantas mendapatkannya," ujar Zulbahri, warga Desa Ceumeucet Kecamatan Mila.

Universitas yang mendirikan cabang di seluruh Aceh ini, belum bisa menjawab harapan yang tertanam pada masyarakat Pidie, sehingga masyarakat sangat mengaharapkan secepatnya bisa menciptakan perubahan pada tubuh Unigha dengan bersikap mandiri sehingga tidak lagi menempati toko-toko dan menyewa gedung-gedung pemerintah. "Sudah saatnya kita menciptakan perubahan pada Unigha. Jangan ada lagi sifat ketergantungan, meski Jabal Ghafur masih berstatus swasta" kata Muslem Mahmud Ketua PEMA Unigha.

Unigha menjadi harapan bagi masyarakat Pidie, hal itu tergambar dari banyaknya mahasiswa baru yang mengikiti ujian seleksi pada Sabtu (16/8) yang mencapai 5.150 jiwa dengan daya tampung 3.200 jiwa. "Sangat disayangkan kalau yang lain terpaksa harus menjadi pengangguran, kami berharap pemerintah juga bisa membantu mengurangi penganguran," tambah Muslem.

Warga pun datang berduyun-duyun untuk meraih toga di Glee Gapui, di Bukit Pengampunan.

Comments :

0 komentar to “Meraih Toga di Glee Gapui”


Posting Komentar